Kedatangan Delegasi Parlemen Iran Diharap Membuahkan Kerja Sama Bilateral

08-03-2018 / KOMISI I
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais berfoto bersama setelah melakukan pertemuan dengan Delegasi Parlemen Iran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (08/3/2018). Foto : Runi/And

 

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais berharap kedatangan Delegasi Parlemen Iran, bisa membuahkan hasil berupa kerja sama bilateral yang real dalam berbagai bidang, diantaranya bidang pertahanan, sains, teknologi, dan budaya.

 

“Mereka memiliki kecanggihan-kecanggihan di bidang pertahanan, sains, dan juga teknologi yang mutakhir, sehingga bisa kita mulai pembicaraan mengenai kerja sama antara dua negara ini. Karena selama ini, Indonesia belum pernah punya kerja sama pertahanan bilateral dengan negara Timur Tengah. Periode lalu ada Mou kerja sama pertahanan dengan Saudi Arabia, namun belum diratifikasi,” ucapnya setelah melakukan pertemuan dengan Delegasi Parlemen Iran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (08/3/2018).

 

Menurut Hanafi, alangkah baiknya jika Iran dalam kunjungannya ini juga melakukan pembicaraan intensif dengan Kemenlu dan Kemenhan mengenai kerja sama pertahanan dengan Indonesia, sehingga hal itu bisa mendorong kerja sama strategis di bidang lainnya.

 

Sementara dalam bidang teknologi, politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan jika negara ini ingin maju, seharusnya pemerintah harus jujur dan terbuka untuk melakukan catch up teknologi agar hal tersebut sukses dicapai.

 

“Jadi apa yang Iran lakukan bisa sukses sementara kita belum, itu harus ditemukan jawabannya. Semenjak embargo PBB terhadap Iran dicabut, dan hubungan Iran-US sudah lebih baik, seharusnya bisa kita manfaatkan hal itu untuk melakukan kerja sama, karena Iran saat ini jauh lebih terbuka. Terlebih Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar,” ucapnya.

 

Hanafi juga menambahkan mengenai kerja sama dalam bidang budaya melalui media televisi. Menurutnya, lembaga penyiaran di Indonesia saat ini baik yang publik atau swasta, sudah sangat open minded dengan berbagai produk siaran dari luar negeri, seperti film.

 

“Tentu ini menjadi kesempatan untuk Iran melakukan soft diplomacy dengan film-film produksi negaranya, untuk diputar di sini, dan memberikan masyarakat kita pengetahuan juga mengenai budaya Iran. Selain itu, setidaknya hal tersebut bisa menggeser kecenderungan masyarakat kita dalam menyaksikan film-film dari budaya barat, yang bertolak belakang dengan budaya timur kita,” tutupnya. (ila/sc)

 

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...